Manajemen Keuangan UMKM

Dipublikasikan: 12 Januari 2025 • Kategori: UMKM • Penulis: Jumanto

Mengelola keuangan bagi UMKM adalah fondasi penting dalam membangun bisnis yang sehat. Banyak usaha kecil gagal bukan karena kurang pelanggan, tetapi karena arus kas yang tidak teratur. Pada artikel ini, kita akan membahas cara sederhana untuk mengatur keuangan agar bisnis tetap stabil dan berkembang.

1. Pisahkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Kesalahan terbesar UMKM adalah mencampur uang pribadi dengan uang bisnis. Buat rekening khusus untuk bisnis agar semua pemasukan dan pengeluaran jelas.

2. Catat Semua Transaksi, Besar atau Kecil

Biasakan mencatat setiap uang masuk dan keluar. Gunakan:


Contoh format kas sederhana:
Tanggal | Deskripsi | Masuk | Keluar | Saldo

3. Tentukan Persentase Pembagian Dana

Gunakan metode sederhana seperti:

4. Buat Anggaran Bulanan

Tentukan batas pengeluaran agar tidak boros. Anggaran membantu bisnis tetap pada jalur yang aman.


Contoh anggaran:
- Belanja bahan baku: Rp 3.000.000
- Gaji karyawan: Rp 2.500.000
- Listrik & internet: Rp 500.000
- Dana darurat: Rp 300.000

5. Gunakan Laporan Arus Kas (Cashflow)

Cashflow menunjukkan kondisi keuangan usaha secara nyata.

Contoh rumus sederhana:


Arus Kas Bersih = Total Masuk - Total Keluar

6. Kontrol Hutang dengan Bijak

Hutang boleh digunakan, tetapi jangan jadikan kebiasaan. Gunakan hutang hanya untuk:

7. Siapkan Dana Darurat Usaha

Simpan minimal 10–15% dari keuntungan untuk dana darurat bisnis agar tetap bertahan ketika bulan sedang sepi.

8. Gunakan Tools untuk Mengelola Keuangan

Beberapa tools yang bisa membantu:

9. Evaluasi Keuangan Secara Rutin

Setiap akhir bulan, cek apakah usaha untung atau rugi. Dari situ bisa ditentukan langkah berikutnya.

Pertanyaan evaluasi:

Dengan manajemen keuangan yang baik, UMKM dapat bertahan lebih lama, tumbuh lebih cepat, dan terhindar dari masalah finansial yang tidak perlu.

← Kembali ke Blog